Menurut artikel ini, dari sisi pemrograman ada 2 jenis manusia:
- yang bisa programming
- yang tidak bisa programming
Pengalaman saya juga menunjukkan memang ada orang yang senang banget bikin program, ada juga yang biar dipaksa seperti apa pun memang tidak bisa membuat program komputer. Bagaimana pengalaman anda ?
kadangkala ada perubahan sikap dari senang sekali memrogram jadi tidak suka (atau menyatakan/menampilkan sikap tidak suka) membuat program karena lingkungan. bisa jadi karena persoalan yang ada di sekitar kurang menarik atau kurang menantang atau efek kesenjangan sosial (pujian berlebihan dari rekan).
contohnya ketika ada ungkapan berikut :
atau
s e t u j u
:))
Kalau menurut saya ada satu lagi pak, yaitu orang yg pernah bisa programming tapi kemudian lupa karena ngak pernah mrogram lagi atau tidak mengikuti perkembangan bahasa pemrograman, tahunya cuma bahasa “kuno” yg sudah hampir punah (seperti saya … hehehe)
menurut dosen tercinta saya 😀 ada algoritma ada pemrograman.
algoritma berkaitan dengan logik, ini yang ga bisa dipaksa-paksa. mungkin bisa dilatih; tapi, ah sudahlah..
pemrograman berkaitan dengan tools, bahasa, IDE dan lain-lain; harusnya ini mah bisa dan biasa dipaksakan 😛 kursus dan sertifikasi bertebaran di mana-mana koq..
Saya gak suka mrogram tapi cuman bisa itu saja, gak ada skill yang lain…..
Bagaimana dong…..
saya kebalik. suka belajar algoritma tp kalo disurum mrogram (nulis program), pusingnya banget banget
programming adalah seni, memang betul banyak orang pintar, yang tidak suka programming…hehehe…
Menurut saya sih, yang susah itu bagaimana kita berpikir seperti bagaimana komputer berpikir (bekerja). Kadang pikiran kita ga nyambung dengan bagaimana cara komputer berpikir, jadi pusing deh.. hehehe.. 😉
saya suka pemrograman, cuma sekarang udah gak punya banyak waktu. Waktu itu ada yg minta dibuatin program, saya buatkan proposal biayanya, eh sampe sekarang gak kedengaran lagi tuh kabarnya … q^^p
Hmm, musti di follow up. Jangan-jangan dianya lupa.